Pengalaman Melamar Kerja: Tips dan Trik Biar Gak Grogi di Depan HRD

Tips dan Trik Biar Gak Grogi di Depan HRD


Halo teman-teman! Kali ini aku mau berbagi pengalaman pribadi tentang proses melamar kerja, yang mungkin bisa berguna buat kalian yang sedang mencari pekerjaan atau bersiap menghadapi wawancara.

Kita semua tahu, melamar kerja itu kadang bikin deg-degan, apalagi kalau posisinya pas banget sama yang kita inginkan. Tapi tenang, pengalaman ini bisa jadi bekal biar kalian lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja!

Proses Awal: Cari Lowongan Kerja

Setelah lulus kuliah, pasti deh perasaan campur aduk—antara senang karena akhirnya bebas dari tugas-tugas kampus, dan cemas karena harus segera mencari pekerjaan. Nah, langkah pertama yang aku lakukan adalah bergabung dengan beberapa grup lowongan kerja di Telegram. Dari sini, informasi tentang lowongan kerja bisa didapat dengan mudah, termasuk lowongan yang cocok dengan minat dan kemampuan kita.

Di bulan November, aku menemukan lowongan di salah satu perusahaan ekspedisi besar untuk posisi Admin Drop Point. Posisinya menarik, sesuai dengan latar belakang pendidikan, dan lokasinya juga dekat dengan rumahku. Langsung saja aku kirim lamaran.

Proses Menunggu: Sabar Itu Kunci

Setelah mengirim lamaran, ada perasaan was-was menunggu panggilan. Hari demi hari berlalu tanpa kabar, aku sempat berpikir kalau lamaranku mungkin tidak lolos seleksi administrasi. Tapi, ternyata di akhir Desember, aku mendapat SMS panggilan interview. Rasanya campur aduk—antara senang dan grogi karena sudah lama nggak ikut wawancara.

Hari Interview: Persiapkan Diri Sebaik Mungkin

Waktu hari interview tiba, aku berangkat ke lokasi dengan penuh semangat. Di sana, aku bertemu dengan beberapa pelamar lain yang juga datang untuk posisi yang sama. Situasi ini cukup menenangkan karena aku jadi tahu bahwa aku tidak sendiri.

Waktu menunggu giliran wawancara, aku sempat mengobrol dengan beberapa pelamar lain. Ini salah satu tips penting: jangan ragu untuk ngobrol dengan pelamar lain. Selain bisa mengurangi rasa grogi, siapa tahu kamu bisa mendapatkan informasi tambahan tentang perusahaan atau posisi yang dilamar.

Saat tiba giliran untuk interview, aku diminta memperkenalkan diri dan menjawab beberapa pertanyaan umum. Setelah itu, aku langsung diminta untuk melakukan tes Excel. Meskipun aku sudah mempersiapkan diri, ada rasa was-was karena tes ini berlangsung cepat dan cukup menantang. Di sini, aku disuruh membuat beberapa laporan sederhana menggunakan Excel, yang cukup memerlukan ketelitian.

Masa Penantian Kedua: Jangan Mudah Putus Asa

Setelah interview, aku diberitahu bahwa hasilnya akan diberitahukan dalam waktu seminggu. Seminggu berlalu tanpa kabar, aku mulai merasa pesimis. Tapi, sekitar seminggu lebih satu hari kemudian, aku mendapat telepon dari perusahaan tersebut. Sayangnya, karena ponselku dalam mode senyap, panggilan tersebut tidak terjawab. Setelah mencari tahu, ternyata itu adalah panggilan kedua untuk interview.

Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, aku segera menghubungi kembali dan mengatur ulang jadwal interview. Nah, buat kalian yang mungkin pernah mengalami hal serupa, jangan panik! Segera hubungi kembali dan konfirmasi, siapa tahu kesempatan itu masih ada.

Interview Kedua: Pelajaran dari Pengalaman

Saat panggilan interview kedua, aku lebih siap dan berusaha tidak mengulangi kesalahan yang sama. Datang tepat waktu adalah hal yang sangat penting, jadi jangan sampai telat lagi! Ketika tiba di lokasi, suasana lebih santai karena aku sudah tahu apa yang diharapkan.

Di sini, aku kembali bertemu dengan beberapa pelamar lain. Kami saling berbagi cerita dan tips sebelum giliran wawancara. Saat interview dimulai, aku berusaha lebih tenang dan fokus pada jawaban-jawaban yang relevan dengan posisi yang dilamar. Satu hal yang penting adalah tetap jaga kontak mata dan tunjukkan sikap percaya diri.

Selain pertanyaan seputar pengalaman kerja, aku juga ditanya tentang bagaimana menghadapi situasi tertentu di pekerjaan. Misalnya, bagaimana cara menangani komplain pelanggan atau mengelola waktu saat ada banyak tugas yang harus diselesaikan.


Baca juga: Tips dan Pengalaman Melamar Pekerjaan di Dunia Nyata: Berani Coba dan Siap Tantangan!


Menunggu Hasil: Keep Your Fingers Crossed

Setelah interview kedua, aku diberitahu bahwa hasilnya akan diumumkan dalam tiga hari. Di sini, aku merasa lebih tenang karena sudah melalui dua tahapan penting.

Tiga hari berlalu tanpa kabar, aku mulai berpikir bahwa mungkin belum rezekiku di sini. Tapi, hal ini justru membuatku semakin termotivasi untuk terus mencoba dan tidak mudah menyerah.

Pelajaran yang Bisa Dipetik

Dari pengalaman ini, ada beberapa pelajaran penting yang bisa aku bagikan:

Persiapan adalah Segalanya

Pastikan kalian mempersiapkan diri dengan baik sebelum wawancara, baik dari segi pengetahuan tentang perusahaan maupun keterampilan yang dibutuhkan untuk posisi yang dilamar.

Jangan Takut Bertanya

Saat menunggu giliran interview, jangan ragu untuk bertanya atau berdiskusi dengan pelamar lain. Ini bisa jadi cara untuk mengurangi stres dan mendapatkan informasi tambahan.

Tetap Tenang dan Percaya Diri

Saat wawancara, cobalah untuk tetap tenang dan percaya diri. Sikap ini bisa membuat kesan positif di mata HRD.

Jangan Mudah Putus Asa

Jika belum mendapat kabar atau tidak lolos, jangan cepat menyerah. Teruslah mencoba dan perbaiki setiap kekurangan yang ada.

Belajar dari Setiap Pengalaman

Setiap proses melamar kerja adalah pengalaman berharga. Dari situ, kamu bisa belajar banyak hal yang akan berguna di kesempatan berikutnya.


Akhir kata, melamar kerja memang bukan hal yang mudah, tapi dengan persiapan yang matang dan sikap yang positif, peluangmu untuk sukses akan semakin besar. Teruslah berjuang, teman-teman, dan semoga pengalaman menghadapi HRD ini bisa memberikan semangat baru bagi kalian yang sedang mencari pekerjaan. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan percaya bahwa setiap usaha akan membuahkan hasil yang baik. Semangat!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama