Menghadapi Proses Rekrutmen: Pengalaman Menarik di Alfamart

Menghadapi Proses Rekrutmen Pengalaman Menarik di Alfamart


Halo, teman-teman! Gimana kabar kalian hari ini? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan semangat ya. Kali ini, saya ingin berbagi cerita tentang pengalaman menjalani proses rekrutmen sebagai Coordinator Trainee di salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia.

Mungkin di antara kalian ada yang lagi cari info tentang proses rekrutmen, terutama untuk posisi ini. Nah, semoga cerita saya bisa memberi gambaran jelas dan tentunya menambah wawasan kalian semua.

Perjalanan dari Mahasiswa Hingga Melamar Kerja

Saya baru saja menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Negeri Malang dengan jurusan Manajemen Pemasaran. Setelah lulus, kegelisahan mulai muncul karena sudah hampir setahun saya belum mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan.

Setelah berpikir panjang, akhirnya saya memutuskan untuk ikut job fair yang diadakan di Universitas Brawijaya, Malang. Di sana, saya menemukan beberapa perusahaan yang membuka lowongan, tapi yang paling menarik perhatian saya adalah posisi Coordinator Trainee di salah satu perusahaan ritel. Meski belum sepenuhnya paham apa yang akan menjadi tugas dan tanggung jawabnya, saya merasa ini adalah peluang bagus yang sayang jika dilewatkan.

Menyiapkan Diri untuk Psikotes

Tak butuh waktu lama, saya langsung mendapatkan email dan SMS yang menginformasikan bahwa saya lolos tahap awal dan diundang untuk mengikuti psikotes. Waktu itu, tes dilaksanakan di kantor cabang perusahaan tersebut di Singosari, Malang. Tahap ini dimulai dengan pengenalan profil perusahaan yang sangat menarik, sebelum akhirnya kami diberikan beberapa tes untuk diisi. Ada tes bahasa Inggris, tes logika, dan beberapa tes pola yang cukup menguras otak.

Pengumuman hasil tes dilakukan langsung di hari yang sama, dan Alhamdulillah saya dinyatakan lolos ke tahap selanjutnya, yaitu wawancara dengan pihak HRD.

Tantangan Wawancara Pertama

Proses wawancara dilakukan secara personal dengan HRD. Kami dipanggil satu per satu ke ruangan untuk berbicara langsung dengan pewawancara. Waktu itu, saya mendapat giliran menjelang akhir, sehingga punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri dan meredakan rasa gugup. Pertanyaan yang diajukan cukup sederhana, seperti tentang judul skripsi, alasan memilih posisi ini, pengetahuan tentang perusahaan, dan yang paling penting, apakah saya bersedia ditempatkan di mana saja di seluruh Indonesia.

Setelah wawancara selesai, kami diberi tahu bahwa hasilnya akan diumumkan dalam waktu maksimal dua minggu. Ini tentu membuat hati saya sedikit deg-degan, menunggu kabar baik berikutnya.

Interview User: Lebih Menantang Lagi

Setelah hampir dua minggu menunggu, akhirnya kabar baik datang juga! Saya lolos ke tahap berikutnya, yaitu interview user pertama. Kali ini, wawancara dilakukan secara online melalui Skype. Meski hanya berlangsung sekitar 4 menit, pertanyaannya cukup mendalam, mulai dari pengenalan diri, hingga prestasi yang pernah diraih. Lagi-lagi, pertanyaan mengenai kesediaan untuk ditempatkan di berbagai wilayah menjadi poin penting yang diangkat.

Tidak lama setelah itu, saya menerima kabar bahwa saya lolos dan akan melanjutkan ke tahap interview user kedua. Kali ini, durasi wawancaranya lebih lama, sekitar 30 menit. Selain pertanyaan tentang diri sendiri, ada juga tes kemampuan, seperti berhitung cepat, inovasi produk, dan komitmen terhadap pekerjaan. Ini adalah tahap yang paling menantang bagi saya, karena membutuhkan persiapan yang matang dan ketenangan dalam menjawab.

Medical Check-Up dan Video Assessment

Setelah lolos dari dua tahap interview user, saya diundang untuk mengikuti medical check-up dan video assessment. Medical check-up dilakukan di klinik yang sudah bekerja sama dengan perusahaan, sehingga prosesnya cukup mudah dan cepat.

Tes kesehatan meliputi tes darah, urine, mata, dan kesehatan umum. Sementara itu, video assessment dilakukan secara online, dengan instruksi yang dikirimkan melalui email. Tes ini bertujuan untuk menilai kemampuan komunikasi dan kesiapan mental calon karyawan.

Akhirnya Tiba: Tanda Tangan Kontrak!

Setelah semua tahapan terlewati, akhirnya saya mendapatkan email yang paling ditunggu-tunggu: undangan untuk tanda tangan kontrak! Rasanya campur aduk, antara senang, lega, dan sedikit tegang memikirkan masa depan yang akan segera dimulai.

Proses tanda tangan kontrak dilakukan di kantor pusat perusahaan di Tangerang. Sebagai informasi, kontrak pertama ini berdurasi satu tahun sebagai siswa di posisi yang setara dengan officer, sebelum kemudian berlanjut ke masa trainee selama satu tahun berikutnya.


Baca juga: Pengalaman Pertama Melamar Kerja: Perjalanan Seorang Mahasiswa Baru


In Class Training: Menjadi Bagian dari CT Batch 7

Setelah tanda tangan kontrak, saya mengikuti in class training bersama teman-teman lain yang juga lolos seleksi. Kami dibagi menjadi tiga divisi utama: CT Category, CT Logistik, dan CT Operasional.

Meski tugas dan tanggung jawabnya berbeda-beda, kami memulai dengan pengenalan yang sama di kelas. Di sini, saya merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian dari batch ini, dengan teman-teman yang luar biasa dan instruktur yang sangat berkompeten.

Refleksi dan Harapan

Melalui proses panjang ini, saya belajar banyak hal. Mulai dari bagaimana mempersiapkan diri menghadapi psikotes, wawancara, hingga tantangan-tantangan lain yang tak terduga. Setiap tahap memberikan pengalaman berharga yang memperkaya pengetahuan dan keterampilan saya.

Menurut saya, sistem rekrutmen yang diterapkan oleh perusahaan ini sangat efektif dan efisien. Meskipun ada beberapa tantangan, terutama terkait dengan waktu pengumuman yang cukup mendadak, keseluruhan proses berjalan dengan lancar dan terorganisir dengan baik. Harapan saya, bisa memberikan kontribusi positif di perusahaan ini dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Sekian cerita pengalaman menjalani proses rekrutmen kali ini. Semoga pengalaman saya ini bisa memberikan gambaran dan inspirasi bagi teman-teman yang sedang mencari pekerjaan atau sedang dalam proses rekrutmen. Ingat, persiapan yang matang dan mental yang kuat adalah kunci utama untuk berhasil. Jangan lupa untuk selalu optimis dan berdoa.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama